Rabu, 15 Juni 2016

Ini dia 22 Perbedaan Mendasar antara ISLAM vs DEMOKRASI

Ini dia 22 Perbedaan Mendasar antara ISLAM vs DEMOKRASI




1. Dari sisi historis, demokrasi muncul secara mapan semenjak abad ke-18 M, meskipun secara primitif nilai-nilainya sudah ada di Yunani semenjak 500 SM. Sedangkan Islam turun ke dunia bukan di Yunani maupun Eropa, ia muncul di jazirah Arab pada abad ke-7 M; Demokrasi digagas dan diramu oleh Montesque, JJ Rousseau, dan John Locke. Sedangkan Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, beliau yang membawa risalah Islam ini.

2. Asas yang melahirkan demokrasi adalah sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan), yang dilatarbelakangi konflik antara kalangan pro gereja dan para filosof/cendekiawan, akhirnya munculah prinsip jalan tengah, agama diakui namun dikebiri. Sedangkan Islam asasnya adalah akidah Islam; Islam muncul tidak dilatarbelakangi kepentingan apapun, namun muncul berdasarkan wahyu dari sang Khaliq yang maha mengetahui solusi terbaik problem manusia, kini dan yang akan dating.

3. Dalam demokrasi, negara adakalanya berbentuk kesatuan dengan otonomi daerah atau berbentuk federal. Dalam Islam negara berbentuk kesatuan tanpa otonomi daerah, dimana sistem politiknya bersifat sentralisasi, adapun sistem administrasi berbentuk desentralisasi.

4. Pemerintahan demokrasi berbentuk republik, sedangkan Islam berbentuk Khilafah atau Imamah, hal ini sesuai penjelasan para fukaha.

5. Bentuk kepemimpinan dalam demokrasi bersifat kolektif atau sharing of power, yang terbagi menjadi eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dalam Islam kepemimpinan bersifat tunggal di tangan Khalifah, dan tidak dibagi secara kolektif.

6. Dalam demokrasi, kepala negara adakalanya disebut presiden, perdana menteri, atau bahkan raja (jika berbentuk demokrasi monarki). Namun dalam Islam, seorang kepada negara disebut dengan istilah yang sama sekali berbeda dari sistem politik manapun yang ada di dunia, kepala negara dalam Islam disebut Khalifah, Imam al-A’zham, atau Amirul Mukminin.

7. Kepala negara dalam demokrasi memiliki syarat yang berbeda-beda antar satu negara dengan negara lainnya, hal tersebut disesuaikan rumusan hukum yang disepakati lembaga legislatif. Sedangkan dalam Islam, ada dua syarat menjadi kepala negara: pertama, syarat in’iqad (legal) seperti, muslim, berakal, baligh, laki-laki, merdeka, adil, dan mampu; kedua, syarat afdhaliyyah (keutamaan) seperti, Quraisy, ahlul ijtihad, ahlus siyasah perang, pemberani dll.

8. Ketentuan panji negara dalam demokrasi diserahkan masing-masing bangsa dan negara. Dalam Islam, sebagaimana ditemukan dalam hadis dan sirah, panji negara dalam Islam memiliki nama, warna dan desain spesifik, yakni: al-Liwa’ (bendera berlatar putih, tulisan syahadat berwarna hitam) dan ar-Rayah (panji berlatar hitam dengan tulisan syahadat berwarna putih).

9. Wilayah atau teritorial dalam negara demokrasi selalu tetap dan final, hal tersebut biasanya berdasarkan pengakuan PBB, bahkan bisa saja terjadi pemisahan wilayah sehingga luas wilayah negara semakin kecil jika referendum menghendaki demikian. Sedangkan Islam memandang dunia ini milik Allah dan semua manusia berhak mendapat dakwah Islam, sehingga konsekuensinya wilayah negara Islam tidak bersifat tetap, namun selalu bertambah dan terus meluas, hal ini karena setiap negeri yang penduduknya memeluk Islam, secara otomatis akan bergabung dengan Khilafah Islam.

10. Ikatan yang mempersatukan warga negara dalam demokrasi adalah nasionalisme, ikatan ini agar tetap eksis memerlukan common enemy (musuh bersama), namun ketika musuh bersama hilang maka ikatan retak dan goyah, jadi ikatan nasionalisme bersifat temporer. Adapun dalam Islam, ikatan yang mempersatukan warga negara adalah ukhuwah Islamiyah yang lahir dari akidah Islam, ikatan ini bersifat ideologis, kuat dan tetap, baik terdapat musuh bersama maupun dalam kondisi damai.

11. Dalam demokrasi, kedaulatan (otoritas membuat hukum) dan kekuasaan (otoritas mengangkat kepala negara) berada di tangan rakyat. Dalam Islam, kedaulatan (otoritas membuat hukum) di tangan syara’, sedang kekuasaan (otoritas mengangkat kepala negara) di tangan umat melalui baiat semata.
 12. Dalam demokrasi, standar kebenaran ditentukan suara terbanyak manusia, tanpa memperhatikan sumber suara tersebut. Dalam Islam standar kebenaran hanya diukur berdasarkan hukum syara’. Artinya dalam demokrasi sumber hukum adalah akal manusia, sementara Islam menyatakan sumber hukum adalah wahyu semata.

13. Dalam demokrasi, warga negaranya memiliki kebebasan beragama (berpindah-pindah agama), bebas berpendapat meski menghina Islam, bebas bertingkah laku asal tidak menggangu selainnya, dan bebas untuk memiliki (mengeksploitasi) apapun juga selama memiliki modal. Dalam Islam warga negaranya tidak memiliki kebebasan seperti dalam demokrasi, namun seluruh warga negara wajib terikat syariah Islam, mereka tidak boleh bertindak, berpendapat, kecuali setelah mengetahui hukum syara’nya. Adapun bagi warga negara non muslim, mereka dibiarkan menjalankan hukum sesuai agama masing-masing dalam bidang akidah, nikah dan ibadahnya, termasuk makanan, minuman dan pakaian, diperlakukan sesuai dengan agama mereka, sebatas apa yang diperbolehkan hukum-hukum syara’. Namun jika menyangkut hukum muamalah dan uqubat (hukum-hukum publik) mereka terikat sebagaimana warga negara muslim.

14. Wakil rakyat dalam demokrasi (MPR/DPR) berfungsi melegislasi hukum, menetapkan APBN, memberi pendapat, dan menerima aspirasi masyarakat. Sedangkan wakil rakyat dalam Islam (majelis umat) berfungsi untuk mengoreksi kebijakan penguasa jika tidak sesuai syariah Islam, mengajukan pendapat, dan membatasi jumlah calon Khalifah.

15. Proses penetapan UU dalam demokrasi melalui mekanisme sidang DPR/MPR, sedangkan dalam Islam penetapan UU melalui tabanni Khalifah, sesuai dengan ijtihad yang shahih.

16. Dalam demokrasi, hukum berfungsi sekedar membuat jera pelaku, meski dalam pelaksanaan tidak berjalan optimal, karena tidak dibarengi ketakwaan aparat, hakim, atau jaksa, masih tersandung banyak skandal, seperti suap dan gratifikasi. Dalam Islam, hukum itu berfungsi sebagai penimbul efek jera, sekaligus sebagai kaffarah atau penebus dosa, sehingga bagi seorang muslim ketika dia dihukum hakikatnya membersihkan dosa, sehingga di akhirat dosanya diampuni.

17. Bentuk peradilan dalam demokrasi adalah bertingkat, ada peradilan banding dan kasasi, sedang dalam Islam tidak bertingkat, ketika sudah divonis maka keputusan mengikat dan dijalankan seketika itu juga, tanpa banding dan kasasi, sehingga sangat efektif dan efisien. Ditambah dengan sistem pembuktian yang ketat. Dalam demokrasi, perubahan keputusan hukum bisa disiasati dengan pengajuan banding, pemberian grasi dll. Sedangkan dalam Islam, vonis bisa berubah atau bahkan dibatalkan jika hanya terbukti menyalahi syariah atau menyalahi fakta pembuktian.

18. Peradilan dalam demokrasi dklasifikasikan menjadi: peradilan umum, militer, peradilan agama, pajak, dan tata usaha negara. Sedangkan dalam Islam, peradilan dibagi tiga: peradilan umum (al-khushumat), peradilan hisbah (al-muhtasib), dan peradilan mazhalim. Tidak ada dikotomi peradilan sipil dan agama, karena semua berdasarkan syariah.

19. Dalam demokrasi terdapat privilege (hak istimewa kebal hukum) terhadap person-person tertentu: seperti presiden dan wakilnya. Dalam Islam tidak ada yang seperti itu, dimata hukum semua sama. Jika bersalah dan terbukti maka wajib dihukum.

20. Demokrasi menerapkan sistem ekonomi kapitalisme, sedangkan Islam menerapkan sistem ekonomi Islam. Dalam demokrasi mata uang diserahkan kepada negara masing-masing, dengan basis uang kertas, sedangkan dalam Islam mata uang adalah Dinar dan Dirham yang berbasis emas dan perak, sesuai hukum syara’. Yang tak kalah penting, demokrasi memperbolehkan riba sebagai basis transaksinya, sedangkan Islam mengharamkan riba, dan mendorong ekonomi riil.

21. Dalam sistem ekonomi kapitalisme demokrasi, privatisasi Sumber Daya Alam (SDA) dibolehkan, sedangkan dalam Islam diharamkan; SDA adalah kepemilikan umum yang mesti dikelola negara yang hasilnya dikembalikan kepada rakyat.

22. Dalam politik luar negeri, demokrasi sejati menerapkan kebijakan kolonialisme & imperialisme; Islam menerapkan kebijakan dakwah dan jihad (jika dakwah dihalangi oleh kekuatan bersenjata negeri lain); Asas politik luar negeri demokrasi adalah manfaat semata. Namun dalam Islam asas politik luar negeri adalah kemashlahatan dalam negeri Khilafah dan kepentingan dakwah. Serta daulah Islam diharamkan membina hubungan diplomatik dengan kafir harbi muhariban fi’lan, karena mereka memusuhi Islam.

 sumber link

Senin, 29 Februari 2016

Hadis-Hadis tentang Kebersihan

Hadis-Hadis tentang Kebersihan

Agama Islam adalah agama yang cinta pada kebersihan. Rasulullah saw. sangat menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Dengan menjaga kebersihan, tubuh kita akan sehat dan kuat. Dalam syariat Islam, ketika mengerjakan salat diwajibkan bagi umat Islam agar bersih dari hadas dan najis, baik badan, pakaian, maupun tempat yang dipergunakan untuk salat.
Ada beberapa hadis Rasulullah saw. yang menekankan untuk menjaga kebersihan bagi umat Islam. Hadis-hadis tersebut antara lain:
Selain dapat membaca dengan baik dan benar hadis-hadis tentang kebersihan, kalian juga harus mengetahui artinya. Perhatikanlah arti kata per kata dalam hadis-hadis berikut ini!
HADIS 1
عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلآَنِ أَوْ تَمْلأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَالصَّلاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا  )رواه مسليم:328)
Artinya:
Dari Abu Malik al-as'ari berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Bersuci itu sebagian dari iman, membaca alhamdulillah adalah memenuhi timbangan amal, membaca subhanallah wal hamdulillah adalah memenuhi seisi langit dan bumi, salat sunah adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, sabar adalah sinar yang memancar, dan Al-Qur'an adalah hujjah (argumen) dalam pembicaraanmu. Setiap manusia pada waktu pagi hari, hakekatnya harus memperjual belikan dirinya. Ada kalanya ia laba (selamat dari maksiat) dan ada kalanya rugi (terseret maksiat)  (H.R. Muslim: 328).
HADIS 2
إِنَّ اللَّهَ تَعَالى طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ (رواه التيرمدى: 2723)

HADIS 3
Artinya:
Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu. (H.R. at –Tirmizi: 2723)
HADIS 4
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِفْتَاحُ الصَّلاةِ الطُّهُورُ (رواه التيرمدى: 221)
Artinya:
Dari Abu Sa'id berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Kunci dari salat adalah bersuci.” (H.R. at-Tirmizi: 221).
 
 
HADIS 5
اَلْاِسْلَامُ نَطِـيْفٌ فَتَـنَطَفُوْا فَاِنَـهُ لايَدْخُلُ الْجَنَـةَ اِلانَطِيْفٌ (رواه البيهقى)
Artinya:
Islam itu adalah bersih, maka jadilah kalian orang yang bersih. Sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang-orang yang bersih (H.R. Baihaqi)
 
Sumber Klik Disini

Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa seluruh alam termasuk alam dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran ditandai dengan ditiupnya terompet malaikat Israfil. Dijelaskan bahwa pada hari itu semua benda yang di langit sudah tidak beraturan lagi. Baik bintang, planet, maupun bulan saling bertabrakan. Gunung-gunung meletus, hancur, dan bertaburan. Badai, ombak sangat dahsyat, manusia pontang-panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang akhirnya semua kehidupan hancur dan mati.

Artinya : “Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur” (QS Al-Hajj: 7)
Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah SWT begitu dahsyat, sebagaimana tertuang dalam surah Al Qariah dan surat Az Zalzalah berikut.

Artinya : “Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”

Artinya : “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,”
Nama-nama lain hari kiamat.
1. Alam Barzah (Yaumul Barzah)
Alam barzah yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan permulaan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dengan alam akhirat.
2. Yaumul Ba’as
Yaumul ba’as adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur menuju ke padang mahsyar setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh malaikat Israfil.
3. Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah saat dikumpulkannya seluruh manusia yang dibangkitan tadi di sebuah padang yang sangat luas bernama padang Mahsyar.
4. Yaumul Mizan / Hisab
Arti kata mizan adalah timbangan, sedangkan hisab artinya perhitungan. Dua istilah ini sangat mirip maknanya sehingga antara yaumul mizan dan yaumul hisab sama maknanya.
Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat
1. Menjadikan manusia rajin beribadah
2. Mendorong manusia selalu meminta ampun kepada Allah SWT
3. Mendorong manusia untuk berperilaku baik
4. Berusaha menghindari perbuatan dan perilaku yang tidak baik.

Sumber Klik Link

Kamis, 25 Februari 2016

KEUTAMAAN PUASA SENIN KAMIS



KEUTAMAAN PUASA SENIN KAMIS .. !


Puasa sunnah senin dan kamis adalah salah satu tauladan Rasulullah Saw. Yang mengandung banyak hikmah dan keutamaan. Namun, apakah kita mengetahui kedahsyatan dibaliknya jika kita rutin melaksanakannya?

Arti puasa menurut bahasa adalah menahan. Menurut syariat islam puasa adalah suatu bentuk aktifitas ibadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak terbit matahari / fajar / subuh hingga matahari terbenam / maghrib dengan berniat terlebih dahulu sebelumnya.
Puasa memiliki fungsi dan manfaat untuk membuat kita menjadi tahan terhadap hawa nafsu, sabar, disiplin, jujur, peduli dengan fakir miskin, selalu bersyukur kepada Allah SWT dan juga untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat.

Alasan Pemilihan Hari Puasa Pada Senin dan Kamis

Berikut ini beberapa hadits yang memaparkan alasan terhadap pemilihan hari Senin dan Kamis yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Hadist yang pertama diriwayatkan oleh Ahmad bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis (HR. Ahmad). Karena itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa. Subhanallah!

Hadits yang kedua diriwayatkan oleh Muslim bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari yang istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu. (HR Muslim).

Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis juga secara tidak langsung kita melakukan pemeliharaan untuk diri kita dari segi spiritual maupun jasmani. Karena dari jumlah hari yang terdapat dalam satu minggu, hari senin dan kamis-lah yang membagi satu minggu tersebut menjadi dua bagian. Subhanallah!

Keutamaan Puasa Senin Kamis

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain dikatakan:
“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”. (HR. Bukhari).
Dalam riwayat Ahmad dikatakan:
“Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), “Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/tebusan kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”. (HR. Ahmad).
Banyak sekali keutamaan yang terdapat dalam puasa senin dan kamis:

Rosulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
“Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan di masuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. di katakan : manakah orang-orang yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhari dan Muslim).

“Dari ‘Aisyah -adhiallahu ‘anha : bahwa Nabi -sholallahu ‘alaihi wasallam- sering melakukan puasa senin dan kamis.” (HR Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan An-Nasai).

Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan puasa senin kamis secara khusus dan puasa-puasa sunnah lainnya secara umum.
• Pahala yang tak terhingga bagi orang yang berpuasa
• Melatih diri untuk menghindarkan diri dari dosa, sebagaimana hadits yang berbunyi : “Puasa adalah benteng yang membentengi seseorang dari api neraka yang membara”. (HR. Ahmad dab Baihaqi).
• Melatih kesabaran, sebagaimana hadits yang berbunyi : ”Segala sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separuh kesabaran”. (HR. Ibnu Majah).
• Meningkatkan amalan (beribadah)
• Ketenangan jiwa
• Menyehatkan dan menyembuhkan Amalan puasa khusus untuk Allah
• Sebab pahala puasa, seseorang memasuki surga
• Dua kebahagiaan yang diraih orang yang berpuasa yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan   ketika berjumpa dengan Rabbnya.
• Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada bau minyak kasturi.
• Dan sebagainya.

Dalil Puasa Senin Kamis

Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab: “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”

Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.”
Amalan yang Terbaik adalah Amalan yang Bisa Dirutinkan
Dari ’Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.

Dari ’Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah. Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab:
”Amalan yang rutin (kontinu), walaupun sedikit.”
’Alqomah pernah bertanya pada Ummul Mukminin ’Aisyah, ”Wahai Ummul Mukminin, bagaimanakah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam beramal? Apakah beliau mengkhususkan hari-hari tertentu untuk beramal?” ’Aisyah menjawab:
”Tidak. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu (rutin dilakukan). Siapa saja di antara kalian pasti mampu melakukan yang beliau shallallahu ’alaihi wa sallam lakukan.”

Semoga kita dapat mengamalkan puasa senin dan kamis serta merutinkannya sehingga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang Allah Swt. cintai amalannya. Amin

Tata Cara Puasa Senin Kamis

Banyak dari kita menyangka bahwa puasa senin dan kamis harus di lakukan pada dua-duanya. sehingga ketika telah berpuasa senin dan tertinggal pada hari kamisnya, berpikiran bahwa puasanya tidak sah.

Cara puasa senin kamis adalah seperti puasa sunnah pada umumnya. dan yang perlu di ketahui adalah bahwa hari senin adalah amalan tersendiri, dan hari kamis adalah amalan tersendiri. Rosulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Artinya : “(pahala) Amalan di angkat pada hari senin dan kamis, maka aku menyukai jika ketika amalanku di angkat aku dalam keadaan berpuasa.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dan ketika di tanya tentang puasa senin dan kamis, Beliau juga bersabda khususnya pada hari senin : “Hari itu aku di lahirkan dan pada hari itu (pula) wahyu di turunkan kepadaku.” (HR Muslim).

Rosulullah sholallahu ‘alaihi wasallam tidak mensyaratkan bahwa harus di lakukan pada senin dan kamis dan tidak boleh melewatkan salah satu hari tersebut. Akan tetapi senin adalah amalan tersendiri dan kamis pun begitu, karena beliau mengatakan bahwa (pahala) amalan di angkat pada hari senin dan kamis.

Niat Puasa Senin dan Kamis

Adapun niat adalah niat hendak puasa senin atau kamis. dan niat di lakukan sebelum fajar hari senin atau kamis. dan pada puasa sunnah di perbolehkan niat pada tengah-tengah hari. di riwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata : “Ketika Rosulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- masuk kepadaku dan bertanya : apakah engkau memiliki makanan? aku berkata : tidak, beliau berkata : berarti aku puasa.” (HR Abu Daud).

Sumber Klik Link

Senin, 22 Februari 2016

Keutamaan Sedekah Di Hari Jum'at

Keutamaan Sedekah Di Hari Jum'at



Keutamaan sedekah di sisi Allah Ta’ala itu sangat agung sekali dan pahalanya pun demikian besar. Allah Ta’ala berfirman:

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan harta-nya di jalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak…” [Al-Baqarah: 245]

Dan dalam kitab ash-Shahiihain disebutkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa bersedekah senilai biji kurma dari hasil usaha yang baik, dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik, maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, untuk kemudian Dia kembangkan bagi pelakunya sebagaimana salah seorang di antara kalian memelihara anak kuda sehingga menjadi seperti gunung (besar dan kuat).” [1]

Ketahuilah -semoga Allah memberimu jalan petunjuk untuk menaati-Nya- bahwa umat ma-nusia akan berdiri pada hari Penghimpunan di alam mahsyar di bawah terik matahari yang sangat panas, di mana matahari sangat dekat sekali dengan kepala, hari pun sangat panjang, di mana satu hari sama dengan seribu tahun berdasarkan hitungan kalian, dengan berbagai kejadian yang dahsyat, juga hal-hal yang mengerikan, menakutkan, lagi mengkhawatirkan.

Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dengan sanad yang shahih:

“Dari Yazid bin Abu Habib, dia memberi-tahu bahwa Abu al-Khair telah menyampai-kan kepadanya bahwa dia pernah mendengar ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Setiap orang berada di bawah naungan sha-daqahnya sehingga diadili di antara umat manusia.’”

Yazid mengatakan, “Tidak ada satu hari pun berlalu dari Abu Khair, melainkan dia selalu bersedekah meski hanya dengan sepotong kue, bawang, atau yang lainnya.” [2]

Dan dalam riwayat Ibnu Khuzaimah disebutkan: “Naungan orang mukmin pada hari Kiamat kelak adalah sedekahnya.” [3]

Dan menurut riwayat ath-Thabrani dan al-Baihaqi, dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan panas kuburan dari penghuninya. Dan sesungguhnya orang mukmin pada hari Kiamat kelak akan bernaung di bawah naungan sedekahnya.” [4]

‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Pernah dikatakan kepadaku bahwa seluruh amal perbuatan akan merasa bangga sehingga shada-qah akan berkata, ‘Aku yang lebih utama dari kalian.’” [5]

Ini salah satu bagian dari keutamaan sedekah pada setiap harinya.

Sedangkan sedekah pada hari Jum’at memiliki keutamaan khusus dari hari-hari lainnya.

Telah diriwayatkan oleh Imam ‘Abdurrazzaq ash-Shan’ani rahimahullah dari Imam Sufyan ats-Tsauri, dari Mansur, dari Mujahid, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, Abu Hurairah dan Ka’ab pernah berkumpul. Lalu Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang muslim bertepatan dengannya dalam keadaan memohon kebaikan kepada Allah Ta’ala melainkan Dia akan mendatangkan kebaikan itu kepadanya.”

Maka Ka’ab Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Maukah engkau aku beritahu kepadamu tentang hari Jum’at? Jika hari Jum’at tiba, maka langit, bumi, daratan, lautan, pohon, lembah, air, dan makhluk secara keseluruhan akan panik, kecuali anak Adam (umat manusia) dan syaitan. Dan para Malaikat berkeliling mengitari pintu-pintu masjid untuk mencatat orang-orang yang datang berurutan. Dan jika khatib telah naik mimbar, maka mereka pun menutup buku lembaran-lembaran mereka.

Dan merupakan kewajiban bagi setiap orang yang sudah baligh untuk mandi seperti mandi janabah. Dan tidak ada matahari yang terbit dan terbenam pada suatu hari yang lebih afdhal dari hari Jum’at, dan sedekah pada hari itu lebih agung daripada hari-hari lainnya.”

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Ini Hadits Abu Hurairah dan Ka’ab. Saya sendiri berpendapat, ‘Jika keluarganya memiliki minyak wangi, maka hendaklah dia memakainya pada hari itu.’”[6]

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya sedekah pada hari Jum’at itu memiliki kelebihan dari hari-hari lainnya. Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan, seperti sedekah pada bulan Ramadhan jika dibandingkan dengan seluruh bulan lainnya.” [7]

Lebih lanjut, Ibnul Qayyim juga mengatakan, “Aku pernah menyaksikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, semoga Allah menyucikan ruhnya, jika berangkat menunaikan shalat Jum’at membawa apa yang terdapat di rumahnya, baik itu roti atau yang lainnya untuk dia sedekahkan selama dalam perjalanannya itu secara sembunyi-sembunyi.”

Aku pun, lanjut Ibnul Qayyim, pernah mendengarnya mengatakan, “Jika Allah telah memerintahkan kepada kita untuk bersedekah di hadapan seruan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sedekah di hadapan seruan Allah Ta’ala jelas lebih afdhal dan lebih utama fadhilahnya.”[8].

Sumber Klik Link

Sifat Khodam

Sifat Khodam



Khodam adalah bentuk jamak dari khodim atau yang jika dalam bahasa indonesia artinya pembantu. Kata khodim jika dalam bentuk jamak menjadi khuddam dan karena dialeg bahasa indonesia menjadi Khodam  Mereka yang mempelajari ilmu gaib akan sering mendengar istilah ini atau akrab dengannya. Oleh para pemburu ilmu khodam sering juga disebut pembantu gaib.

Apakah semua khodam baik?

Sebelum saya mejawab pertanyaan itu saya akan membagi bahwa khodam di bagi menjadi 2 macam yaitu khodam jin dan khodam malaikat, khodam jin dibagi menjadi dua yaitu khodam mukmin dan khodam kafir, sedangkan khodam malaikat seluruhnya bertujuan untuk membantu kebaikan manusia.

Dalam pandangan para ulama ada banyak kontroversi tentang apakah boleh manusia bersahabat dengan jin. Ada yang membolehkanya, ada yang tidak berpendapat dan adapula yang melarangnya, namun kita tidak akan membahas perbedaan pendapat itu.namun satu hal yang harus di catat bahwa para ulama sebenarnya hanya tidak ingin manusia memuja-muja khodam hingga dikhawtirkan ke arah perbuatan syirik. Bagi anda yang sudah mendalami syariat dan mengetahui tentang mana yang boleh dan tak boleh bisa anda pahami sendiri.

Siapapun yang memiliki pendamping yang baik, maka membuatnya semakin taat dan takut kepada Allah, menjalani syariatnya dan jauh dari perbuatan zindiq maka itu adalah sebagian dari ilmu hikmah yang di karuniakan kepadanya namun siapa yang berkhodam namun membuat dirinya mejauh dari takwa, menelantarakan iman dan tidak menjalani syariat maka hendaklah ia bertaubat kepada Allah dengan sebenar benarnya taubat.

Seberapa besarkah pengaruh khodam dalam kehidupan manusia khususnya pemilknya.

Khodam memilki pengaruh yang besar dalam diri manusia. Manuisia senantiasa berinteraksi dengan pendampingnya sejak bangun tidur hingga tidur kembali. Proses inilah yang sering tidak disadari banyak orang. Sewaktu orang bekerja, melakukan kegiatan, ibadah dan sebagainya semuanya adalah hasil interaksi dengan khadam mereka.

Saya akan memberikan contoh : jika seorang pertama kali melihat sosok wanita yang indah atau cantik pasti akan muncul suatu kekaguman pada wanita tersebut. Setelah kekaguman itu muncul maka terjadilah proses pembisikan khodam kedalam dirinya. 
Jika seorang memilki khodam yang baik maka khodam tersebut akan memberikan nasehat baginya "jangan turuti hawa nafsumu, Takutlah pada Rabb-mu" atau "tundukkan pandangan mu" maka orang tersebut jika menerima pesan batin yang disampaikan batin oleh khodam tersebut maka akan mengalihkan perhatianya pada kegiatan yang lain.
Tapi sebaliknya jika seseorang memiliki khodam yang tidak baik maka akan di bisikkan pada hatinya "ah,luar biasa cantik amat !, gimana ya kalau aku membayangkan kalau aku jalan jalan sama wanita itu kemudian....(lanjutkan sendiri)"

"inna nafsa laamarotun bissu" sesungguhnya nafsu (jika dibebaskan) itu selalu menyuruh kepada keburukan.Disinilah peran khodam dalam mewujudkan apakah seseorang menjadi baik atau buruk.khodam yang tidak baik ia akan menunggangi nafsu untuk menyusup kedalam hati manusia mengajarkan tentang keindahan-keindahan dan membuat pemiliknya nyaman berbuat itu

Tapi ada juga khodam yang mengajarkan pada kebaikan dan mencintai sesama manusia, meningkatkan ibadah dan spiritual. Khodam jenis inilah yang bermanfaat untuk manusia.

Saya yakin, sebagian dari Anda menjadi takut mempelajari ilmu gaib setelah tahu bahwa kekuatannya sebetulnya berasal dari makhluk gaib (khodam). Ketahuilah bahwa jin yang menjadi khodam suatu ilmu berbeda sifatnya dengan jin pengganggu. Khodam adalah jin yang bersifat pasif. Dia tidak bisa mempengaruhi pikiran Anda dan tidak bisa menampakan diri.

Meskipun khodam selalu mengikuti Anda, dia tidak akan berkomentar apapun tentang tindakan Anda. Khodam juga tidak bisa berkomunikasi dengan Anda, kecuali Anda menguasai ilmu untuk berkomunikasi dengan khodam. Jadi intinya, meskipun ratusan khodam mengikuti Anda, Anda tetaplah diri Anda yang merdeka, boleh melakukan apa saja sesuka hati. Anda tidak perlu takut dengan khodam karena khodam sepenuhnya hanya akan membantu Anda tanpa minta imblan dan tidak mengganggu.

Mengapa harus puasa dan baca mantra?

Hakekat puasa dalam ilmu gaib adalah untuk mempermudah penyatuan khodam dengan pemilik ilmu. Bukan berarti tanpa puasa ilmu tidak bisa dikuasai. Jika ada guru sakti yang bersedia mengisi Anda, maka Anda langsung bisa memiliki ilmu tanpa melelui proses puasa/ritual. Kekuatan hasil pengisian tergantung seberapa besar kesaktian guru yang mengisi Anda. Sedangkan jika Anda puasa/ritual sendiri, maka kekuatan yang dihasilkan tergantung penghayatan dan kesungguhan Anda dalam menjalani

Puasa/Ritual.

Mantra atau dzikir adalah sarana untuk memanggil khodam. Saat Anda membaca mantra atau dzikir, beberapa khodam yang sifatnya sama dengan mantra atau dzikir yang Anda baca langsung datang mengitari Anda. Khodam-khodam itu tidak bisa lagsung bersatu dengan tubuh Anda karena berlainan materi penyusun tubuh. Jin terbuat dari api (panas) dan Anda terbuat dari tanah (netral), maka agar mempermudah penyatuan khodam dengan diri Anda, anda harus mengosongkan perut hingga tubuh Anda lemah dan terasa panas.

Lemahnya tubuh Anda saat berpuasa juga mempermudah penyatuan khodam. Logikanya, tubuh lemah adalah karena kekurangan energi, maka ada kesempatan bagi khodam untuk mengisi kekurangan energi di tubuh Anda. Ilmu yang sudah ada pada diri Anda bisa bertambah kuat dan juga bisa melemah tergantung kerajinan Anda dalam merawat ilmu tersebut. Merawat ilmu sama artinya dengan menjaga hubungan antara khodam dan Anda.

Semakin kuat ikatan antara Anda dan khodam, kekuatan ilmu Anda semakin kuat. Cara merawat suatu ilmu adalah dengan membaca mantra atau dzikir rutin pada waktu yang ditentukan. Semakin khusyuk dan banyak wirid mantra atau dzikir maka semakin besar pula kekuatan ilmu Anda.

Ini adalah "diantara" salah satu tata cara yang disebut sebagai "Hadoroh" atau "Hadorotan" atau "Tawassulan". Yakni juga disebut sebagai pembacaan hadiah Al Fatihah yang berguna untuk menyambung "Tali Ruhani" kepada para Ahli Hikmah terdahulu, sehingga membuat amalan menjadi lebih terjaga, bermakna,dan mustajab, dengan izin Allah.

Amalan ini biasanya dibaca ketika setelah sholat dan sebelum mengamalkan suatu materi keilmuan

1.Hadiah Fatihah kepada Kanjeng Rasulullah SAW

Ila hadrotin nabiyyil mustofa sayidina wa maulana Muhammadin,... Al - Fatihah 1x.

2. Hadiah Fatihah kepada 4 malaikat, dan para malaikat penjaga

Wa ila hadroti malaikatil jibriil wa mika-il wa isrofil wa `izroil wal malaikatil muqorrobin wal karubiyyin syai-u lillaahi lahumul fatihah,... Al Fatihah 1x

3. Hadiah Fatihah kepada 4 sahabat,

Wa ila hadroti sadatina khulafaur rosyidin, abi bakrin, wa umar, wa utsman, wa ali,syai-u lillahi lahumul fatihah, ...Al Fatihah 1x

4. Hadiah Fatihah kepada para wali,

Wa ila hadroti quthbur robbani syaikh `abdul qodiril jailani , syaikh ahmad bin `ali albuni, syaikh ahmad addrobi as syafi`i, syaikh tilmisani maghribi, syeikh abi hasan as syadzili, al imam ghozali, wal masya-ikhina, wal waliyyina, syai-u lillahi lahumul fatihah, ...Al Fatihah 1x

5. Hadiah fatihah kepada para guru2 pribadinya masing2,

wa ila hadroti ...... (sebut nama2 gurunya yg mengajarkan ilmu2 batin) syai-u lillahi lahumul fatihah, ...Al Fatihah 1x

6. Hadiah Fatihah kepada Ibu Bapak, muslimin wal muslimat,

wa ila hadroti abi wa ummi, wal muslimiina wal muslimati, syai-u lillahi lahumul fatihah, ...Al Fatihah 1x

7. Hadiah Fatihah kepada diri kita sendiri, dan kepada qorin

wa `ala nafsi (sebut namanya sendiri) wal qorini, wa sadulur papat lima pancer syai-u lillahi lahumul fatihah, ... Al Fatihah 1x

8. Hadiah fatihah atas hajat pribadi,

wa ilal hajati... (sebut keinginannya) ...Al Fatihah 1x

9. Hadiah fatihah kepada pemegang "kunci hikmah"

- Bi mu`jizati sayidina khidir alaihis salam ,... Al Fatihah 1x
-Wa bibarokati sayidina khidir alaihis salam, ...Al Fatihah 1x
-Wa ila ruhi sayidina khidir alaihis salam, ...Al Fatihah 1x

Dilanjut dengan membaca "kunci hikmah"

- Astagfirullohal `azhiim 3x
- A`uzubillahimina syaithonir rojim 3x
- Bismillahirrahmanirrahim 3x
- Kalimat Syahadat 3x
- Solawat yg disukai 3x
- Inna lillahi wa inna ilaihi ro-jiun 3x
- La haula wala quwwata illa billahil `aliyyil `azhiim 3x

Dilanjut lagi membaca 4 Raja Quran

- Al Fatihah 1x
- Al Ikhlas 3x
- Al Falaq 1x
- An Nas 1x
- Dilanjut dengan membaca Tahlil, La ilaha illallah 21x/100x.
 
Sumber KLik Disini

Keutamaan Mengasuh Anak Yatim

Keutamaan Mengasuh Anak Yatim

Keutamaan Mengasuh Anak Yatim – Setiap manusia memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi yang terbaik, terdepan baik keutamaan atau sebuah arti kesempurnaan, di pertandingan apapun dan dikejuaraan apapun, sudah dipastikan seseorang menginginkan kemenangan dan keutamaan dengan cara menjadi pemenang, dengan dasar ini, kita semua semoga tersadar untuk ikut serta mengambil Keutamaan Mengasuh Anak Yatim. Fitrah manusia seperti ini  sesuai dengan firman Allah SWT  dalam Al-Quran (QS. 67:1-2)



    Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
    Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Dalil Mengasuh Anak Yatim :

Allah Ta’ala juga berfirman:

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلا تَقْهَرْ

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (QS. Adh-Dhuha: 9)
Allah Ta’ala berfirman:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 8 )
Hadist Keutamaan Mengasuh Anak Yatim :

Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
“Aku dan orang yang mengurus anak yatim berada di surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan kedua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah.” (HR. Al-Bukhari no. 6005)
Dari Abu Hurariah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda:

كَافِلُ الْيَتِيمِ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَأَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
“Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga.” Malik mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Muslim no. 2983)

Penjelasan ringkas:

Anak yatim adalah anak lelaki atau wanita yang tidak mempunyai ayah -walaupun dia mempunyai ibu- sementara dia belum balig (Kitab Al-Yatim karya Dr. Abdul Hamid As-Suhaibani). Karenanya status ‘yatim’ dari seorang anak yang ditinggal mati ayahnya akan hilang dengan sendirinya ketika dia balig. Demikian pula anak yang ditinggal mati ibunya bukanlah yatim. Juga anak yang ditinggal mati ayahnya sementara dia sudah balig. Dan bukan pula termasuk yatim, anak yang belum balig yang ditinggal pergi oleh ayahnya (bukan ditinggal mati).

Jika kita melihat definisi yatim di atas, kita sudah bisa mengetahui apa hikmah disyariatkannya mengasuh anak yatim, yaitu karena mereka adalah anak-anak yang lemah serta kekurangan karena tidak adanya ayah yang bisa menafkahi dan melindungi mereka. Jika Islam mensyariatkan kepada setiap orang tua untuk berbuat baik kepada anak wanita mereka karena alasan yang kami sebutkan pada artikel sebelumnya, maka tentunya lebih disyariatkan lagi untuk berbuat baik kepada anak yatim, karena keadaan mereka lebih butuh pengasuhan dan perlindungan daripada yang dibutuhkan oleh anak wanita.

Karenanya, sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam menjanjikan orang yang mengasuh anak wanitanya dengan baik bahwa dia akan bersama beliau di surga, maka dalam hal ini beliau juga menjanjikan kepada setiap pengasuh anak yatim bahwa dia akan dekat dan bersama dengan beliau di dalam surga. Sebaliknya, Islam mengharamkan untuk berbuat kasar dan membentak anak yatim tanpa ada alasan yang sangat kuat.

Kemudian, dalam hadits Abu Hurairah di atas terdapat tambahan faidah yang tidak terdapat dalam hadits Sahl bin Sa’ad sebelumnya, yaitu bahwa keutamaan ini mencakup setiap orang yang mengasuh anak yatim, baik itu anak dia sendiri (dalam hal ini ibunya) maupun anak dari orang lain. Dan juga berlaku umum baik anak yatim itu bukan kerabat apalagi jika dia termasuk dari karib kerabat, maka tentunya pahalanya jauh lebih besar. Sekian artikel penyemangat kami sebagai pemikul tanggung jawab anak yatim dan dhuafa, semoga dengan ini menambah kesadaran kita akan.

Sumber Klik Link