Kamis, 18 Februari 2016

Masjidil Haram


 http://yusufmansur.com/wp-content/uploads/2013/03/masjidil-haram-mekah-saudi-arabia.jpg

Masjidil Haram

Jangankan yang belum ke Masjidil Haram, yang sudah ke Masjidil Haram saja kangennya bukan maen.
Bisa melihat Ka’bah yang selama ini jadi kiblat “yang tidak kelihatan”, sekarang tiba-tiba bisa melihat telanjang mata. Yang tidak diizinkan Allah pun bisa memegang, menyentuh, meraba, kiswah Ka’bah.

Bagi yang sudah pernah ke sana, subhaanallaah, mungkin ingat pertama kali momen mulai melihat menara masjidil haram dari kejauhan, saat memasuki kota Makkah.
Bermandikan cahaya!
Rata2 jamaah umrah, memasuki Makkah, malam hari, dini hari, atau jelang shubuh. “Bapak Ibu, Dhuyuufurrohmaan, lihat, Masjidil Haram sudah kelihatan…”, begitu kata muthowwif, pembimbing, di bus.
Sebagian jamaah yang tertidur, langsung melek. Sebagiannya berdiri, kemudian bertasbih, bertalbiyah, bershalawat, dan sebagian besarnya akan menangis. Ga nyangka, sudah nyampe Mekkah. Nyampe juga bakalannya ke Masjidil Haram.
Sejurus kemudian, dalam keadaan berpakaian ihram, pintu Masjidil Haram sudah di depan mata. Warna keramik, lalu lalangnya jamaah umrah, karpet masjidil haram, ornamen-ornamennya, masih bisa kita ingat dengan jelas.
telaga-air-zam-zam-tempat-mustajab-di-masjidil-haram-05
Dan kemudian setelah memasuki Masjidil Haram, kita melewati deretan galon air zam-zam. Subhaanallaah… Di tengah Masjidil Haram, Ka’bah berdiri dengan sejuta pesonanya. Kiswah hitam menyelubungi Ka’bah. Berdegup jantung memandangnya. Terdengar kemudian muthowwif mengucapkan doa ketika melihat Ka’bah, yang bagian sebagian orang doa itu makin membuat air mata tambah berlinang.
Buat jamaah yang belum pernah melihat Ka’bah, masuk kota Suci Makkah, maasyaaAllah, baca atau dengar cerita seperti ini, ikut merinding. Ikut netesin air mata.
Kangeeeeeeeeeennnn pengen ke sana.
Labbaikallaahumma labbaik… Labbaikka laa syariika laka labbaik… Innalhamda, wanni’mata laka wal mulk. Laa syariika lak.
Lautan manusia mengucapkan kalimat talbiyah ini.
Allahu akbar!
Saya doain semoga Saudara semua bisa ikut tawaf. Merasakan berdoa di Multazam. Bisa menyentuh dan mencium hajar aswad. Bisa berdoa di deket Maqom Ibrohim, dan di tempat-tempat mustajabah.
Perbanyaklah berdoa, bersedekah, dan mintalah sama Allah dimudahkan bisa ke sana, apalagi bisa berhaji, menyempurnakan Rukun Islam kelima, bukan hanya untuk umrah.
Yang sudah pernah ke sana, saya doakan bisa ke sana, khususnya di waktu-waktu Ramadhan.
Bisa tarawih, tahajjud, witir, di Masjidil Haram!
Subhaanallaah.
Ini belum lagi cerita tentang Masjid Nabawi di Kota Rasul, Madinah al Munawwaroh. Jamaah sekalian.
Saat Saudara baca ini, kami berada di Dubai. Untuk menjemput kedatangan seorang yang dimuliakan Allah.
Syeikh al Ghomidi.
Salah seorang Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Kedatangan beliau dalam rangka menghadiri acara Wisuda Akbar ke-IV, di Gelora Bung Karno Senayan, 30 Maret mendatang.
Sehingga jamaah yang rindu Mekkah dan Madinah, rindu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, bisa merasakan sensasi dan suasana seakan-akan di tanah suci. Allahu akbar yaa Rabb.
Kami mohon doanya dari semuanya, agar perjalanan syeikh al Ghomidi ke Indonesia, dikasih kelancaran, kemudahan, dan syeikh diberi kesehatan. Juga agar bisa memberkahi bumi Indonesia yang betul-betul lagi butuh rahmat-Nya Allah. Salam.Sumber Klik Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar